Baznas Balikpapan Bakal Usulkan Pemotongan Zakat 2,5 Persen ke Kontraktor
Kepala Baznas Kota Balikpapan Bustomi berencana mengusulkan pemungutan zakat bagi kontraktor, perusahaan hingga ASN.
Focuskaltim.com, Balikpapan – Potensi zakat di Kota Balikpapan sangat besar. Bahkan, bila dikumpulkan maka dalam setahun akan mencapai Rp 1 Triliun. Namun, potensi tersebut tidak berbanding lurus dengan penerimaan zakat yang masih minim.
Ketua Badan Amil Zakat (Baznas) Balikpapan Bustomi mengatakan tingginya potensi zakat tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat. Tingkat kesadaran masyarakat di kota minyak terhadap pentingnya zakat masih rendah.
“Apabila seluruh baik dari lapisan atas sampai bawah mau berzakat, dapat mencapai 1 triliun per tahun,” kata Bustomi, Jumat (24/3/2023)
Bustomi menyebut, sejauh ini dari 2,5 persen zakat yang dibayarkan hanya terkumpul rata-rata Rp 4 miliar. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menyalurkan zakat menjadi faktor tidak optimalnya penerimaan zakat.
“Hingga kini dalam setahun justru rata-rata hanya terkumpul sekitar Rp 4 miliar. Karena masih banyak umat muslim yang disebut mengabaikannya,” ujarnya.
Baca juga : 300 Warga Binaan Lapas Kelas 2 Balikpapan, Peroleh Jaminan Kesehatan Gratis
Lanjut Bustomi, diakui zakat 2,5 persen dari penghasilanya masih banyak yang mengabaikan.Sehingga diminta kepada masyarakat Balikpapan dari semua kalangan untuk menerapkan gerakan ayo berzakat.
Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Baznas Balikpapan memiliki wacana agar setiap kontraktor pemerintah daerah dibebankan kewajiban zakat. Kontraktor yang mendapatkan proyek dari pemerintah kota bisa membayarkan zakatnya ke Baznas. Sehingga bisa disalurkan bagi mereka yang membutuhkan.
“Untuk keberkahan berusaha di Balikpapan agar bisa mampu berzakat dan bisa mengurangi pajak bagi mereka, ini kan sangat luar biasa. Saya berharap wacana ini disetujui Pak Walikota,” sambungnya.
Bustomi menambahkan, bukan hanya kontraktor yang mendapat proyek, tapi juga perusahaan maupun ASN bisa membayarkan zakatnya ke Baznas.
“Kami akui banyak dari perusahaan besar di Balikpapan. Hanya saya dia, tidak tahu kemana membayar zakatnya. Karena harusnya ke Baznas karena mereka beroperasi diwilayah Balikpapan,” tutupnya. (Bie)