DKP PPU Menjadi Pilar Utama dalam Produksi Padi di Benuo Taka
Focuskaltim.com, Penajam – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU) telah memainkan peran sentral dalam mendukung produksi padi di wilayah ini selama tiga tahun terakhir. Data dari BPS PPU terkait produksi padi dari tahun 2019 hingga 2022 mencerminkan peran aktif DKP PPU dalam mengelola ketahanan pangan di daerah ini.
Tahun 2019: Puncak Produksi
Pada tahun 2019, DKP PPU berhasil mencatatkan produksi padi sebesar 41,622.32 ton. Angka ini menunjukkan puncak produktivitas padi dalam rentang waktu tiga tahun tersebut. Langkah-langkah strategis dan program pendukung dari DKP PPU dapat diidentifikasi sebagai faktor utama di balik capaian ini.
Tahun 2021: Tantangan dan Penurunan Produksi
Tahun 2021 membawa tantangan tersendiri bagi produksi padi di Penajam Paser Utara. Data menunjukkan penurunan signifikan menjadi 42,886.18 ton. Faktor-faktor seperti cuaca ekstrem, perubahan pola tanam, atau masalah teknis mungkin menjadi penyebab perubahan ini. DKP PPU dengan sigap merespons kondisi ini dengan berbagai langkah pemulihan dan penguatan sistem pertanian.
Tahun 2022: Peningkatan Produksi
Pada tahun 2022, DKP PPU berhasil mencapai peningkatan produksi padi menjadi 42,590.08 ton. Meskipun tidak mencapai puncak produksi seperti pada tahun 2019, peningkatan ini memberikan sinyal positif. Program-program inovatif, pendekatan yang lebih efisien dalam manajemen pertanian, dan kerjasama yang erat dengan petani lokal mungkin berkontribusi pada peningkatan ini.
Fluktuasi produksi selama tiga tahun terakhir menjadi catatan yang penting bagi DKP PPU untuk terus mengembangkan strategi dan program yang responsif terhadap dinamika lingkungan pertanian. Keterlibatan aktif mereka dalam memahami dan mengatasi setiap tantangan yang muncul mengukuhkan peran mereka sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan di PPU.
Menyikapi data ini, Kepala DKP PPU, Mulyono, menyatakan, “Kami terus berkomitmen untuk mendukung petani lokal dan meningkatkan produktivitas pertanian. Fluktuasi dalam produksi adalah suatu tantangan, tetapi kami siap untuk terus beradaptasi dan memperkuat sektor pertanian di daerah ini.” tuturnya.
DKP PPU juga terus melakukan pemantauan terhadap faktor-faktor yang memengaruhi produksi padi, seperti kondisi cuaca, perkembangan teknologi pertanian, dan perubahan pola konsumsi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa ketahanan pangan di Penajam Paser Utara tetap kokoh dan dapat menjawab kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan. (*)