Hamdam Tutup Diklatsar Satpol-PP
Focuskaltim.com, Penajam – Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah berakhir. Kegiatan Diklatsar dilaksanakan di Kompi C Petung selama lima hari, diikuti oleh 98 personel Satpol-PPU.
Dalam penutupan Diklatsar Satpol-PP, Bupati PPU Hamdam menyatakan bersyukur atas pelatihan yang telah dilaksanakan secara baik. Menurutnya, hal itu menandakan bahwa memang ada keinginan yang kuat dari para peserta Diklatsar untuk merubah dirinya. Seperti keinginan semua bahwa kita ingin mengembalikan citra Satpol PP dimata masyarakat.
”Hari ini saya sungguh senang dan bangga sekali ternyata dari sekian jumlah peserta mulai awal sampai akhir kegiatan ini semua dapat mengikuti kegiatan dengan baik,” kata Hamdam saat penutupan Diklatsar, Sabtu, (8/7/2023) pagi.
Hamdam menjelaskan, Satpol PP adalah sesungguhnya pasukan kebanggaan daerah yang mengemban amanah untuk menjaga ketertiban umum dan penegakan peraturan daerah.
Kegiatan ini tambah dia sekaligus akan menjadi bahan pertimbangan pemda untuk melanjutkan tugas-tugas di satuan Pol PP Kabupaten PPU ke depannya.
Hamdam mengatakan bahwa dirinya juga tidak mau melihat satpol PP dianggap sebagai satuan tempat pembuangan pejabat. Dengan keta lain bahwa pejabat-pejabat atau siapapun dirinya yang berada di sana merasa dirinya dibuang. Padahal sesungguhnya Satpol PP adalah kebanggaan masyarakat dan pemerintah kabupaten PPU.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran Kodim 0913 PPU dan komandan kompi C patung yang telah menyiapkan tempat sekaligus memberikan pelatihan kepada satpol PP kabupaten PPU sehingga apa yang menjadi harapan kita semua tentang bagaimana membangun atau mengembalikan citra satuan ini bisa sesuai dengan harapan kita, ” tutupnya.
Sementara itu saat ditemui usai kegiatan ini Kasatpol-PP Kabupaten PPU, Margono Hadi Susanto mengatakan bahwa saat ini harapannya bagaimana mengembalikan citra Satpol PP yang baik. Menurutnya memang diakui Satpol PP dapat dikatakan sebagai SKPD yang dipandang sebelah mata. Baik penilaian masyarakat maupun mungkin di kalangan internal ASN yang melihat dengan anggapan bahwa mereka yang ditempatkan di Satpol PP asumsinya adalah orang buangan.
Padahal menurutnya jika ditengok kembali, sesungguhnya fungsi Satpol PP itu adalah strategis. Karena Satpol PP ini yang pertama adalah tugas atributnya adalah menyelenggarakan atau melaksanakan ketertiban umum. Kemudian penegakan Perda bahkan bukan hanya itu Pol PP juga mempunyai tugas untuk mendorong perkada agar bisa diimplementasikan.
“Ini artinya bahwa posisi Satpol PP adalah posisi yang sangat strategis sehingga memang besar harapan pimpinan dalam hal ini bapak bupati agar Satpol PP ini punya kapasitas yang baik,” kata Margono.
Oleh karena itu lanjut Margono pihaknya dalam waktu dekat ini akan fokus pekerjaan, yang pertama tentang hardware atau perangkat keras maupun lunak nya di satuan pol PP.
Harapannya ketika perangkat keras maupun perangkat lunaknya juga sudah siap, kemudian saat citra pol PP sudah baik tentunya dalam menjalankan penertiban perda itu sudah siap.
“SDM nya semua kita perbaiki kemudian software nya yaitu pola kerja kita SOP nya sedang kita review semua. Kemudian yang belum ada SOP-nya kita buatkan semua. Yang jelas semua sistem kerja kita sedang kita benahi. Jadi sebenarnya apa yang kita lakukan pada hari ini adalah bagian dari peningkatan SDM kita,” bebernya.
Dalam kegiatan ini juga tampak hadir Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahalwan, Dandim 0913 PPU, Letkol Inf. Arfan Affandi dan sejumlah pejabat terkait di lingkungan Pemkab PPU. Kegiatan penutupan ini ditandai dengan pelepasan atribut diklatsar oleh Bupati PPU kepada para peserta dari Satpol PP Kabupaten PPU. (*)