Hindari Tak Tepat Sasaran, Dinsos Balikpapan Hentikan Penerbitan SKTM
Focuskaltim.com, Balikpapan – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan menghentikan penerbitan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bagi masyarakat. Penghentian penerbitan SKTM sebagai upaya mengantisipasi terjadinya penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran.
Kepala Dinsos Balikpapan Edi Gunawan menegaskan, pihaknya melalui kelurahan tidak akan mengeluarkan SKTM. Selama ini, penerbitan SKTM ditemukan banyak salah sasaran. Warga yang dinilai mampu secara ekonomi malah menganggap tidak mampu hanya untuk mendapatkan bantuan.
“Seharusnya warga yang mampu, tidak mengangap dirinya tidak mampu. Nah ini yang harus diperbaiki,” ujar Edi, Senin (13/11/2023).
Menurut Edi, pihak kelurahan harus lebih selektif dalam mengeluarkan SKTM. Warga yang ingin mendapatkan SKTM harus benar-benar memenuhi kategori sebagai warga tidak mampu.
Terlebih, penyaluran bantuan tidak hanya berbentuk sembako, tetapi juga dalam bentuk program pendidikan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, belum lama ini mengeluarkan Program Beasiswa Kaltim Tuntas.
“Untuk program Beasiswa Kaltim Tuntas yang dilihat bukan miskin dan tidak miskin, melainkan kecerdasan anak dan prestasinya. Artinya, jika berbicara prestasi, menurutnya ada pertimbangan juga dari Dinas Pendidikan untuk ikut terlibat menentukannya,” ujarnya.
Lanjut Edy, untuk pemberian beasiswa prestasi akan melihat juga latar belakang yang akan dibantu. Karena pemberian bantuan harus kepada orang yang tepat dan berhak.
Penerbitan SKTM secara sembarangan, kata dia, dapat mempengaruhi jumlah penduduk miskin dan tidak miskin juga dapat dikenakan sanksi pidana, karena memberikan keterangan palsu. Sejauh ini penerbitan SKTM yang tidak tepat sasaran tersebut sudah sering mereka temukan dan kebanyakan digunakan untuk mendapatkan pelayanan bidang kesehatan gratis.
Perlu diketahui, Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur merilis jumlah penerima manfaat program beasiswa sepanjang 2019 hingga awal Agustus 2023 sebanyak 176.653 penerima.
“Program beasiswa adalah investasi jangka panjang. Kita harus menyiapkan aset masa depan untuk Kalimantan Timur dan Indonesia,” tegas Gubernur Isran Noor, beberapa waktu lalu.
Sejak tahun pertama kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi, program Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) atau lebih dikenal dengan Beasiswa Kaltim Tuntas secara konsisten direalisasikan selama lima tahun kepemimpinan keduanya. Termasuk saat terjadi pandemi Covid-19, sekitar tahun 2020-2022. (*)