Kasus DBD Meningkat, Dinkes Minta Peran Aktif Masyarakat Balikpapan Jaga Kebersihan Lingkungan
Focuskaltim.com, Balikpapan – Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencatat terjadi peningkatan kasus DBD pada awal tahun 2024 ini. Sehingga tingkat kewaspadaan terhadap potensi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Menurut Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty, pihaknya mencatat terdapat 280-an kasus DBD yang ditemukan di Kota Balikpapan, yang terjadi sejak Januari 2024.
”Penambahan kasus DBD ada tapi tidak signifikan, Untuk pertambahan tersebut, paling banyak terjadi di kawasan Kecamatan Balikpapan Utara, khususnya di Kelurahan graha indah dan gunung Samarinda,” kata Andi Sri Juliarty , belum lama ini.
Andi biasa di sapa Dio mengaku, saat ini pihaknya masih berupaya melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan fogging. Namun apabila masyarakat menemukan kasus mohon segera dilaporkan ke Puskesmas. Dibandingkan kabupaten/kota lain di Provinsi Kalimantan Timur, hampir semuanya sudah ada kematian,sedangkan kota Balikpapan hingga Maret belum ada.
”Kami menghimbau kepada masyarakat untuk terus waspada karena kondisi cuaca yang anomali atau ekstrem. Karena ketika kondisi cuaca panas nyamuk demam berdarah itu lebih cepat bertelur, jadi memang ada potensi kenaikan kasus ketika cuaca sedang panas. Dari total kasus yang terjadi di kota Balikpapan hampir 60 persen diantaranya dari Kecamatan Balikpapan Utara.
Sedangkan untuk vaksinasi saat ini sudah selesai dilaksanakan tahap pertama, setelah lebaran akan dilanjutkan pada suntikan keduanya.
Andi menghimbau, kepada seluruh masyarakat untuk berperan aktif menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. Untuk itu masyarakat dihimbau melakukan gerakan 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur) sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit DBD tersebut. Tindakan sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan menguras dan menutup penampungan air atau menaburkan bubuk abate sehingga jentik nyamuk DBD tidak dapat berkembang biak.
Selain itu, tindakan lain yang perlu dilakukan adalah dengan mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas dan lain sebagainya.
”Dengan masa inkubasi yang cepat membuat DBD wajib mendapat perhatian serius dari semua pihak. Masing-masing rumah tangga dapat melakukan 3M untuk mencegah penyebaran DBD, karena DBD tidak mengenal usia, siapapun bisa terjangkit DBD,” tutupnya. (*)