Keanekaragaman Hayati Sebagai Fondasi Keberlanjutan Ekosistem Pangan di PPU
Focuskaltim.com, Penajam – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU), Mulyono, mengangkat perbincangan menarik tentang potensi keanekaragaman hayati dan dampaknya terhadap keberlanjutan ekosistem pangan di wilayahnya.
Pihaknya memaparkan pandangannya tentang bagaimana keanekaragaman hayati dapat menjadi aset berharga dalam membangun fondasi pangan yang kuat dan berkelanjutan.
Mulyono memulai pembicaraannya dengan menggarisbawahi pentingnya mengenali dan memahami potensi keanekaragaman hayati setempat.
“PPU memiliki kekayaan alam yang melimpah, dan kami percaya bahwa pengetahuan mendalam tentang keanekaragaman hayati dapat mendukung upaya kami dalam menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan,” kata Mulyono.
Dia menjelaskan bahwa keanekaragaman hayati tidak hanya mencakup flora dan fauna, tetapi juga berbagai jenis tanaman dan sumber daya genetik yang dapat dimanfaatkan dalam pertanian.
Menurut Mulyono, keanekaragaman hayati dapat memberikan manfaat ganda dalam konteks pertanian berkelanjutan. Pertama, melalui penggunaan varietas tanaman lokal yang adaptif, dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap perubahan iklim dan penyakit.
Kedua, keanekaragaman hayati juga dapat menjadi dasar bagi praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. “
Ketika kita memanfaatkan keanekaragaman hayati, kita dapat mengurangi ketergantungan pada input luar seperti pestisida dan pupuk kimia. Ini berkontribusi pada pengelolaan sumber daya alam yang lebih seimbang dan berkelanjutan,” jelas Mulyono.
Sebagai penutup, Mulyono mengajak masyarakat PPU untuk turut serta dalam menjaga keanekaragaman hayati sebagai aset berharga untuk ketahanan pangan jangka panjang.
“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama sebagai masyarakat. Dengan menjaga keanekaragaman hayati, kita turut serta menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan seimbang,” pungkasnya. (*)