Kelurahan Petung Adaptasi Kurangi Penggunaan Kertas dalam Urusan Administratif
Focuskaltim.com, Penajam – Pemda PPU memasuki era digital dengan rencana pengurangan penggunaan kertas dalam kegiatan administratif. Langkah ini diambil untuk memudahkan berbagai pekerjaan dan juga sebagai upaya penghematan biaya Alat Tulis Kantor (ATK) dalam berbagai urusan.
Sekretaris Kelurahan Petung, Aziz Andrian, mengungkapkan bahwa langkah-langkah penghematan kertas telah dilakukan. Beberapa data yang diperlukan oleh pemerintah kecamatan kini dikirimkan melalui perangkat gawai atau WhatsApp.
“Sebetulnya selama ini kita sudah menggunakan sistem elektronik ketika ada permintaan data dari kecamatan, kita sudah menggunakan WA untuk mengirim file. Namun, belum sepenuhnya seperti itu, masih ada proses manual,” kata Aziz Andrian.
Meskipun belum sepenuhnya diimplementasikan, pihaknya berupaya untuk membiasakan diri dengan kebijakan pengurangan penggunaan kertas. Sebagai langkah awal, uji coba dilakukan dengan menggunakan tanda tangan elektronik, meskipun belum sepenuhnya diterapkan.
“Tanda tangan elektronik belum dijalankan sepenuhnya. Seharusnya, jika itu berjalan, kita sudah siap mengikutinya,” jelasnya.
Langkah ini tidak hanya terbatas pada pembenahan lingkungan pemerintah kelurahan. Aziz Andrian juga mencatat bahwa beberapa kali undangan kepada 22 Rukun Tetangga (RT) telah dilakukan melalui WhatsApp. Salah satu acara yang diundang adalah diskusi mengenai pengelolaan bank sampah di Kelurahan Petung.
“Undangan ke setiap RT sudah mulai kita terapkan, seperti surat edaran kemarin untuk keperluan bank sampah. Lurah melakukan disposisi ke sekretaris untuk meneruskan ke RT,” ungkap Aziz Andrian.
Meskipun uji coba ini menuai hasil positif dan mendapatkan dukungan dari Lurah Kelurahan Petung, Achmad Fitriady, Aziz Andrian mengakui bahwa masih ada kendala terutama terkait dengan pemahaman teknologi di kalangan beberapa RT.
“Sejauh ini, tidak ada protes terhadap undangan melalui WA. Namun, ada yang mengeluh karena tidak dapat membuka file PDF secara langsung karena media pembuka yang tidak mendukung,” tandasnya.
Langkah-langkah ini dianggap sebagai evolusi positif menuju efisiensi dan keberlanjutan dalam pengelolaan administrasi di tingkat kelurahan, seiring dengan transformasi ke arah teknologi digital. (Adv)