Legislator PPU Sebut Bendung Telake Solusi Masalah Pengairan Lahan Babulu

Focuskaltim.com, Penajam – Musim kemarau menyebabkan kekeringan pada lahan pertanian di sebagian wilayah di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Lahan sawah di wilayah tersebut masih mengandalkan tadah hujan sebagai sumber pengairan.
Kondisi itu menyebabkan sebagian petani mengalihkan lahannya menjadi perkebunan sawit. Padahal, pertanian di wilayah Babulu diproyeksikan sebagai lumbung pangan penyuplai kebutuhan untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten PPU, Sujiati menjelaskan lahan pertanian di wilayah Kecamatan Babulu saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Lahan pertanian mengering lantaran tidak memiliki sumber pengairan.
“Sawah di Babulu saat ini kering kerontang. Petani tidak menanam padi karena tidak ada air,” kata Sujiati, Kamis 92/11/2023).
Dijelaskan Sujiati, solusi mengatasi kekeringan pada lahan pertanian, yakni Bendung Telake. Pasalnya, selama ini petani hanya mengandalkan air hujan sebagai sumber pengairan untuk lahan pertaniannya.
Namun, rencana pembangunan Bendung Telake sebagai sumber pengairan lahan pertanian di dua daerah PPU dan Kabupaten Paser hingga kini belum terealisasi. Pemerintah memprioritaskan pembangunan Bendung Sepaku sebagai sumber air untuk IKN.
“Jalan satu-satunya adalah Bendung Telake. Karena kalau tidak ada itu, petani disana akan banyak mengalihfungsikan lahannya. Merekan mau nanam apa kalau tidak ada airnya. Sementara mereka harus memenuhi kebutuhan keluarganya,” terangnya.
Pihaknya berharap, pemerintah provinsi maupun pusat segera merealisasikan pembangunan Bendung Telake. Selain mencegah terjadinya alih fungsi lahan yang lebih banyak, keberadaan Bendung Telake juga sebagai sarana menjaga stabilitas pangan, khususnya bagi masyarakat IKN.
“Harapan saya, bendungan dan irigasi itu segera realisasikan. Apalagi petani disana tidak berkutik kalau musim kemarau begini,” pungkasnya. (Adv)