Lomba Batik Dekranasda, 21 Karya Batik Khas Balikpapan Bersaing
Focuskaltim.com, Balikpapan – Deskranasda Kota Balikpapan bersama Dinas Koperasi UMKM Perindustrian Balikpapan menggelar lomba karya batik khas Balikpapan yang dilaksanakan di Art Gallety Dekranasda di Balikpapan Sport Convention Center (BSCC) Dome, Selasa (31/10/20230).
Lomba karya batik ini diikuti 12 peserta dan berhasil menghasilkan 21 karya Batik khas Balikpapan. Adapun peserta karya batik ini merupakan ibu rumah tangga dan anak muda Balikpapan dari SMK 4 Balikpapan yang berhasil menjadi juara karya batik khas Balikpapan dengan nama motif batik Elai Mania.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kesediannya mengikuti lomba batik khas Balikpapan dan pada lomba ini terdapat 21 karya batik khas Balikpapan yang diperlihatkan para perserta,” ujar Kepala DKUMKMP Balikpapan Heruressandy kepada awak media.
Heruressandy menjelaskan, untuk lomba batik khas Balikpapan tidak akan terhenti disaat lomba saja, melainkan pemerintah kota dapat mengembangkan produksinya dan mengenalkan ke luar hasil pengrajin batik khas Balikpapan. Kendati demikian, dalam mengembangkan batik khas Balikpapan diperlukan dukungan pengrajin batik. Sehingga batik khas Balikpapan dapat di produksi dengan jumlah massal dan di lanjutkan untuk pengembangan bisnisnya.
“Kami akan terus mengenalkan batik khas Balikpapan dengan melakukan even-even fashion show beberapa waktu lalu, mengenalkan batik kepada anak muda,” terangnya.
Sementara itu,Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Balikpapan , Nurlena Rahmad Masud menjelaskan, pihaknya mengapresiasi kepada para peserta yang mengikuti lomba khas Batik Balikapan ini. Karena diakui banyak pengrajin dan masyarakat Balikpapan selalu ingin belajar batik, guna meningkatkan kearifan lokal dari sudut pandang manapun.
“Dalam lomba ini terdapat 12 peserta dan menghasilkan 21 karya batik khas Balikpapan dan diharapkan tahun depan peserta lebih banyak lagi. Nantinya kedepan lomba khas Batik akan dibagi dua kategori senior dan Junior, sehingga dapat di temukan berbagai macam motif kekinian dan lebih tradisional,” katanya.
Nurlena menambahkan, untuk motif khas Balikpapan banyak dan harus diketahui masyarakat luas, sehingga harus terus dikembangkan mengikuti era saat ini. Selain itu, pemerintah kota Balikpapan kedepan akan mengatur bagaimana hasil karya dapat di berdayakan dan hasilnya di jual ke organisasi perangkat daerah di Balikpapan.
“Untuk penilaian lomba batik khas Balikpapan ini, dilakukan secara profesional oleh tim juri. Dan tidak ada intervensi dari siapapun,” tutupnya. (*)