Makanan Beku, Fakta Unik dan Aspek Keamanannya Menurut DKP PPU
Focuskaltim.com, Penajam – Dalam upaya terus memberikan informasi yang bermanfaat kepada masyarakat terkait pangan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) PPU, Mulyono, menggali fakta unik seputar makanan beku.
Adapun fakta unik tersebut dijabarkan oleh Mulyono dalam rangka memberikan pemahaman lebih mendalam kepada masyarakat seputar keamanan dan kualitas makanan beku.
Tidak Mengurangi Nilai Gizi Pangan:
Mulyono menekankan bahwa proses pembekuan tidak mengurangi nilai gizi pangan. Makanan yang dibekukan masih tetap mengandung nutrisi yang sama seperti saat pertama kali dibeli. Ini membuat makanan beku menjadi pilihan praktis untuk dimasak kapan saja tanpa khawatir kehilangan kandungan gizi.
Keamanan Pangan Terjamin:
Makanan yang disimpan dengan benar pada suhu freezer tetap aman untuk dikonsumsi. Mulyono menegaskan bahwa proses pembekuan mampu menghentikan pertumbuhan bakteri, menjaga keamanan pangan, dan mencegah kontaminasi mikroba yang dapat merugikan kesehatan.
Makanan dengan Freezer Burn Tetap Aman Dikonsumsi:
Freezer burn, yang sering terjadi pada makanan yang disimpan terlalu lama dalam freezer, terkadang membuat masyarakat ragu untuk mengonsumsinya. Mulyono menjelaskan bahwa freezer burn lebih bersifat sebagai masalah kualitas pangan daripada masalah keamanan pangan.
Membungkus makanan di wadah kedap udara dapat menghindari proses freezer burn dan menjaga kualitas makanan beku.
Mulyono berharap dengan penjabaran fakta-fakta unik ini, masyarakat dapat lebih memahami manfaat dan keamanan dari makanan beku.
“Penting bagi kita semua untuk memahami bahwa makanan beku dapat menjadi solusi praktis untuk menyimpan dan mengonsumsi pangan tanpa mengurangi nilai gizi dan keamanannya,” ungkap Mulyono.
Dalam mengakhiri penjelasannya, Mulyono mengajak masyarakat untuk lebih cerdas dalam menyimpan dan menggunakan makanan beku agar tetap menjaga kualitas dan keamanannya.
DKP PPU berkomitmen untuk terus memberikan informasi yang bermanfaat guna meningkatkan literasi pangan masyarakat di Penajam Paser Utara. (*)