Mulyono Minta Masyarakat PPU Mengenal Status Ketahanan Pangan Demi Pembangunan Berkelanjutan
Focuskaltim.com, Penajam – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU), Mulyono, mengajak masyarakat untuk lebih memahami dan mengenal status ketahanan pangan di wilayah mereka. Upaya ini dilakukan dalam rangka membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya ketahanan pangan sebagai landasan utama dalam pembangunan berkelanjutan.
Menurut Mulyono, status ketahanan pangan suatu daerah merupakan parameter vital yang mencerminkan tingkat kerentanan pangan di kabupaten atau kota tersebut. Status ini diukur berdasarkan nilai komposit dari sembilan indikator yang digunakan dalam Food Security and Vulnerability Analysis (FSVA). Adanya peta status ketahanan pangan membantu pemerintah dalam menetapkan prioritas pembangunan ketahanan pangan.
“Saya ingin mengajak masyarakat PPU untuk memahami bahwa ketahanan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama kita semua. Dengan mengenali status ketahanan pangan di sekitar kita, kita dapat lebih baik dalam menentukan prioritas dan langkah-langkah yang diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan di daerah ini,” kata Mulyono.
Dalam FSVA, enam status ketahanan pangan dapat diidentifikasi, yaitu:
Sangat Rentan (Prioritas 1):
Daerah dengan tingkat kerentanan pangan tertinggi, menjadi prioritas utama untuk pembangunan ketahanan pangan.
Rentan (Prioritas 2):
Daerah dengan tingkat kerentanan yang cukup tinggi, perlu mendapat perhatian serius dalam upaya perbaikan ketahanan pangan.
Agak Rentan (Prioritas 3):
Daerah dengan tingkat kerentanan yang sedang, tetapi tetap memerlukan perhatian dan langkah-langkah penguatan.
Agak Tahan (Prioritas 4):
Daerah dengan tingkat kerentanan yang rendah, tetapi masih memerlukan pemantauan dan pemeliharaan.
Tahan (Prioritas 5):
Daerah dengan tingkat kerentanan yang sangat rendah, namun tetap memerlukan pemantauan dan pemeliharaan untuk menjaga stabilitasnya.
Sangat Tahan Pangan (Prioritas 6):
Daerah dengan tingkat kerentanan pangan terendah, menjadi prioritas terakhir namun tetap perlu pemantauan untuk menjaga keberlanjutannya.
Mulyono menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan ketahanan pangan. Dengan memahami status ketahanan pangan, masyarakat diharapkan dapat turut serta dalam merumuskan solusi dan implementasi program-program yang sesuai dengan kondisi setempat.
“Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Mari bersama-sama kita berkontribusi dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di PPU agar keberlanjutan pembangunan dapat terwujud,” pungkas Mulyono. (*)