Nasiruddin Sosialisasikan Wawasan Kebangsaan di Kota Bontang
Focuskaltim.com – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), M.Nasiruddin.SH melaksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) di Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang pada, Sabtu 21/1/2023.
Nasir sapaan akrab M.Nasiruddin mengatakan, sosialisasi wawasan kebangsaan merupakan salah satu tanggung jawab DPRD Kaltim dalam membangun dan menciptakan landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Ini merupakan salah satu agenda kedewanan untuk mensosialisasikan wawasan kebangsaan kepada masyarakat, tentunya dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucap Nasir saat memberi sambutan.
Politis Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan nilai-nilai toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat. Ia menyebut dengan dijadikanya Kaltim sebagai Ibu Kota Negara (IKN) perlu adanya toleransi tinggi dalam kehidupan, berbangsa dan bernegara.
“Artinya apa, kita harus siap dalam menghadapi perbedaan baik itu perbedaan suku,ras maupun agama. Untuk itu nilai toleransi antara sesama warga negara perlu lebih ditingkatkan,” jelasnya.
Sosialisasi yang dihadiri organisasi masyarakat, pemuda dan mahasiswa juga diisi dengan pemaparan materi wawasan kebangsaan dari dua orang narasumber masing-masing, Aryo Subroto,SH.MH dan Alfian.SH,MH.
Pertama Aryo Subroto, Dosen Fakultas Hukum di Universitas ternama di Kaltim itu mengatakan tujuan wawasan kebangsaan untuk mewujudkan nasionalisme yang tinggi dari segala aspek kehidupan masyarakat.
Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan.
“Wawasan kebangsaan ini tidak memberi tempat pada kelompok yang akan memecah bela bangsa dan negara.” Ucapnya.
Selanjutnya pemeteri kedua, Alfian memaparkan, kepada peserta sosialisasi, untuk tidak terpecah bela dan saling membenci saat menghadapi Pemilu yang akan datang. Dimana perbedaan kerap menjadi pemicu terjadinya konflik di masyarakat.
“Kita ingat saat 2019 masyarakat terpecah bela dengan adanya pemilihan Presiden, dengan sosialisasi ini diharapkan masyarakat bisa mengerti apa arti dari perbedaan,” terangnya