Optimalkan Potensi Pangan Lokal, Satriyani Hamdam Sosialisasikan Program B2SA

Penajam – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kaupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar festival Pangan Lokal Beragam Bergizi Seimbang dan Aman atau B2SA dalam rangka hari jadi kabupaten PPU ke-21, di halaman depan kantor bupati PPU, Sabtu, (11/3/2023)
Ketua TP PKK Kabupaten PPU, Satriyani Sirajuddin Hamdam mengatakan bahwa PPU punya sumber pangan yang berlimpah diluar beras dan terigu. Ketersedian bahan pangan cukup untuk menopang kebutuhan gizi masyarakat Benuo Taka.
“Tinggal kreatifitas ibu-ibu semua untuk menjadikan pangan lokal ini menjadi bergengsi dan bermartabat serta rasanya enak, kandungan gizinya lengkap,” ujar Satriyani.
Kreatifitas dalam mengolah berbagai bahan pangan bisa dilakukan. Hasilnya kreasi bisa disajikan dalam setiap kegiatan formal seperti rapat, hingga agenda pemerintah. Bahkan, lanjut Satriyani kreatifitas mengolah makanan juga berpotensi menjadi ikon makanan khas PPU.
Karenanya, Satriyani meminta kepada para kader PKK baik tingkat desa /kelurahan agar bisa melakukan sosialisasi guna mengoptimalkan pangan lokal yang potensial dan berlimpah yang memenuhi unsur B2SA. Kesadaran masyarakat perlu terus dibangun sejak dini dan PKK menjadi institusi paling depan menyampaikannya ke masyarakat.
“Tadi ada hasil olahan ibu-ibu berbahan singkong yang bentuknya menarik seperti makanan kekinian. Tinggal di tambahkan varian rasanya pasti sudah menjadi kesukaan anak-anak muda saat ini,” terangnya.
Festival pangan lokal yang digelar pada hari ini sambungnya bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya keseimbangan gizi bagi tubuh manusia untuk dapat hidup sehat aktif dan produktif dengan menerapkan konsumsi pangan B2SA.
Karena menurutnya tidak ada satupun sumber makanan yang mempunyai kandungan gizi yang lengkap selain meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan dan menciptakan menu yang memenuhi kaidah B2SA.
Selain itu mengolah berbagai pangan pokok lokal ini sabagai bekal makan siang bagi anak sekolah serta kudapan/snack box yang sehat dan lezat dengan menggunakan bahan dasar selain beras dan terigu sebagai sumber karbohidrat alternatif.
“Hal ini juga sebagai upaya Tim Penggeraka PKK dan dinas terkait untuk memotivasi dan memberi wawasan kepada para pengusaha kuliner dalam pengolahan pangan lokal yang bernilai komersial, baik dalam bentuk paket makan siang maupun paket snack tidak menggunakan beras dan terigu,” tutupnya. (Adv/Humas)