Peran Kelurahan Petung Merawat Arsip Tua dalam Era Teknologi
Focuskaltim.com, Penajam – Kelurahan Petung menghadapi tantangan dalam sistem perawatan arsip-arsipnya, terutama arsip tua yang masih digunakan dan dirawat secara konvensional.
Menurut Lurah Kelurahan Petung, Achmad Fitriady, sistem perawatan arsip-arsip saat ini masih terbatas. Fitriady menyebut bahwa Kelurahan masih dalam tahap pembelajaran untuk menerapkan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi).
“Arsip terlama itu peta transmigrasi 1956-1960 yang masih dibuat secara manual dengan ukuran besar, itu ada tersimpan di Kelurahan Petung,” ujar Fitriady.
Peta ini, meskipun berusia puluhan tahun, masih dirawat dengan baik karena memiliki relevansi terkait pertanahan dan sejarah tanah di wilayah tersebut. Meskipun demikian, Kelurahan Petung belum menerapkan Srikandi dalam sistem kearsipannya dan masih dalam proses perencanaan untuk mengimplementasikannya.
Fitriady menekankan nilai penting arsip-arsip lama, termasuk peta transmigrasi, sebagai sumber historis dan pedoman bagi pekerjaan serta penyelesaian masalah di Kelurahan Petung.
Meskipun masih dirawat secara manual, arsip-arsip tersebut memiliki peran kunci dalam menangani sengketa lahan, seperti yang terjadi di SDN 017 Kelurahan Petung beberapa waktu lalu.
Dalam konteks ini, Fitriady berharap agar Kelurahan Petung segera mengimplementasikan Srikandi atau sistem serupa. Hal ini diharapkan dapat memudahkan manajemen arsip, meningkatkan efisiensi dalam penanganan permasalahan yang melibatkan data historis, serta mendukung proses penyelidikan dan pengambilan keputusan yang lebih efektif.
Dalam era di mana teknologi semakin berkembang, implementasi sistem kearsipan modern diharapkan dapat membantu Kelurahan Petung optimal dalam memanfaatkan arsip-arsipnya, menjaga keaslian, dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. (*)