PPU dan IKN Segera Koordinasi untuk Jamin Ketahanan Pangan

Focuskaltim.com, Penajam – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU), Mulyono, menyoroti pentingnya menjaga ketahanan pangan, terutama dalam konteks pembangunan Ibu Kota Nusantara(IKN).
Mulyono mengungkapkan bahwa, sejak disahkan IKN, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak OIKN yang bertanggung jawab atas ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Meskipun telah ada koordinasi, Mulyono menekankan bahwa belum ada tindak lanjut yang konkret. Rencananya, Pj Bupati PPU akan bertemu dengan pihak OIKN minggu ini untuk membahas permasalahan ketahanan pangan di IKN dan PPU.
Mulyono menyatakan kekhawatirannya bahwa tanpa persiapan yang matang, kebutuhan pangan di IKN bisa menjadi suatu tantangan yang sulit diatasi.
“Jangan sampai nanti kebutuhan pangannya berapa kita tidak tahu dan ada permintaan dari IKN kita tidak siap,” ungkap Mulyono.
Pertemuan ini diharapkan dapat mengantisipasi kebutuhan pangan di IKN, terutama dengan adanya rencana perpindahan penduduk ke kawasan tersebut.
Mulyono menyoroti hubungannya dengan rencana tol laut, memperingatkan bahwa keberhasilan tol laut tidak akan sesuai dengan harapan jika kebutuhan pangan tidak tercukupi.
“Jadi kalau jumlah penduduk yang ada di PPU dan IKN serta kabupaten kota lain yang ada di sekeliling PPU banyak, kalau ada data fix kita akan komunikasi dan kerjasama dengan Inkopas yang memfasilitasi. Sehingga harga itu di bawah harga pasar,” jelas Mulyono.
Mulyono menegaskan bahwa PPU, sebagai penyangga utama IKN, memiliki tanggung jawab untuk memastikan ketahanan pangan terjaga. Rencana yang akan diimplementasikan tidak hanya berkaitan dengan beras, tetapi juga sayuran, ikan, dan bahan pangan lainnya.
“Kita juga harus memberikan sumber pangan yang aman untuk dikonsumsi masyarakat di IKN nantinya, jangan sampai kita menyajikan sayur mayur tetapi tidak diimbangi dengan rasa aman, paling tidak harus terbebas dari residu berbahaya,” tegas Mulyono.
Upaya bersama antara PPU dan IKN diharapkan dapat menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan aman untuk masyarakat di kedua wilayah tersebut. (*)