PPU Dorong Penguatan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi

Focuskaltim.com, Penajam – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU), Mulyono, menegaskan komitmen untuk memperkuat sistem kewaspadaan pangan dan gizi di wilayahnya.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Mulyono mengungkapkan bahwa penguatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi menjadi prioritas dalam menyikapi dinamika kompleks dalam sektor ketahanan pangan.
“Kita perlu menjaga ketahanan pangan dengan memastikan ketersediaan pangan yang cukup, berkualitas, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Mulyono.
Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah melalui program Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Mulyono menegaskan bahwa program ini tetap menjadi fokus utama dalam upaya memastikan pangan yang diterima masyarakat memiliki nilai gizi yang optimal.
“Pangan yang berkualitas akan berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan produktivitas masyarakat. Oleh karena itu, program B2SA harus terus kita laksanakan dengan penuh kegigihan,” tambah Mulyono.
Dalam mendukung penerapan B2SA, DKP PPU berencana untuk menganggarkan program tersebut dalam APBD tahun 2024. Langkah ini diambil untuk memastikan kelangsungan dan efektivitas program di masa mendatang.
Selain itu, Mulyono juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan instansi terkait lainnya.
Kerjasama lintas sektor diharapkan dapat memperkuat sinergi dalam menjalankan program-program kewaspadaan pangan dan gizi.
“Sistem kewaspadaan pangan dan gizi tidak bisa berjalan optimal jika tidak ada koordinasi yang baik antarinstansi. Kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan berkoordinasi guna mencapai tujuan bersama dalam membangun ketahanan pangan yang kokoh di PPU,” tegas Mulyono.
Penguatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi di PPU bukan hanya sekadar upaya pemenuhan kebutuhan pangan, melainkan juga sebagai investasi jangka panjang dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif.
Diharapkan dengan langkah-langkah ini, PPU dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola ketahanan pangan secara holistik. (*)