Realisasi Pajak Hiburan Tertinggi, Pemkot Balikpapan Optimis Target Tercapai
Focuskaltim.com, Balikpapan – Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Balikpapan, Idham memastikan dengandi gelarnya konser musik di Balikpapan akan berdampak meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota. Pajak hiburan yang diterima tahun ini periode berjalan mulai menunjukan angka yang stabil yakni Rp 21 miliar dari target Rp 24 miliar.
“Kami akui dengan meningkatnya pajak hiburan dikarenakan oleh aktivitas masyarakat yang mulai normal dan membutuhkan pengeluaran atau biaya hiburan. Kini pajak hiburan yang diterima angkanya mencapai Rp21 miliar dari target Rp24 miliar,” kata Idham, Selasa (31/10/2023).
Idham menjelaskan, angka pajak hiburan lebih tinggi dibandingkan realisasi penerimaan tahun lalu yang hanya mencapai Rp16 miliar. Diakui untuk beberapa daerah, khususnya di Kota Balikpapan menjadi destinasi acara-acara pagelaran seni budaya, konser dan lain-lain. Sehingga terjadi pemulihan mobilitas berkorelasi yang membuat kenaikan pendapatan dari pajak hiburan.
Lanjut Idham, tidak hanya realisasi pajak hiburan saja yang mengalami peningkatan. Namun juga pajak hotel dan restoran mengalami peningkatan yang cukup singnifikan. Untuk realisasi penerimaan pajak restoran kini mencapai Rp120 miliar dari Rp30 miliar target yang dibebankan.Sedangkan realisasi penerimaan pajak hotel sudah mencapai Rp52,6 miliar dari Rp55 miliar target yang dibebankan.
“Terjadi peningkatan ini merupkan euforia selama tiga tahun masyarakat tertahan belanja yang berkaitan dengan hiburan. Oleh karena itu, masyarakat khususnya kelas menengah atas, mulai kembali melakukan belanja hiburan,” ujarnya.
Sementara itu, berita sebelumnya. Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Sabaruddin Panrecalle mendorong Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Kota Balikpapan lebih serius menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Adapun PAD tahun 2023 ditargetkan Rp1,3 triliun. Realisasi hingga Juli sekitar 40 persen.
“Waktu rapat pembahasan anggaran, mereka sudah mengutarakan (target PAD diturunkan). Mereka merasa keberatan,” urainya.
Sabaruddin mengaku, sejatinya target PAD Kota Balikpapan meningkat setiap tahun. Dicontohkan sejak lima tahun lalu, awalnya target yang ditetapkan hanya sekitar Rp400 miliar, naik menjadi sekitar Rp600 miliar. Masing-masing target yang dibebankan berhasil dicapai. Kini targetnya Rp1 triliun. (*)