Satgasus PMKS Berperan Aktif Dalam Pemberantasan Penyakit Sosial di Balikpapan
Focuskaltim.com, Balikpapan – Asisten 1 Pemkot Balikpapan, Zulkifli terus melakukan langkah antisipasi semakin meningkatnya anak jalanan, gelandangan pengemis (Gepeng) serta penyakit sosial lainya di kota Balikpapan. Meningkatnya angka penyakit sosial ini dikarenakan dampak dari pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga banyak warga ingin mencari pekerjaan di Balikpapan .
“Kami akui pemindahan IKN akan diikuti salah satunya peningkatan jumlah penduduk yang signifikan.Hal ini memicu meningkatnya persoalan sosial mulai dari anak jalanan, gelandangan, pengemis dan penyakit sosial lainnya,” Tegas Zulkifli kepada awak media, Sabtu (28/10/2023).
Lanjut Zulkili, salah satu langkah antisipasi dalam menekan dampak yang ditimbulkan diantaranya dengan membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgasus) yang menanggulangi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Kendati demikian ,satgas tersebut peranya tidak terdengar lagi.
“Kami akan melakukan koordinasi dengan dengan Satpol PP , agar segera di aktifkan kembali Satgasus. Termasuk akan menentukan kembali langkah hukum yang akan diambil dalam upaya penanggulangan dampak sosial yang terjadi saat ini,” tegasnya.
Zulkifli menjelaskan, untuk Satgasus PMKS beranggotakan orang terlatih alumni Komando Cadangan (Komcad). Satgasus PMKS dilengkapi atribut dan identitas seperti diberikan pakaian khusus. Juga kendaraan khusus untuk patroli secara rutin untuk sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat berkumpul Anjal, pengamen dan lainnya.
“Satgas ini sudah pernah dibentuk dan sangat efektif tapi dari informasi yang kami terima ini ada perubahan, makanya saya akan mendorong kembali Satpol-PP PP untuk mengaktifkan kembali, dan kalau perlu ini ditambah dan dikuatkan,” ujarnya.
Zulkifli menambahkan, tentunya keberadaan Satgasus PMKS sangat membantu pemerintah kota dikarenakan peran Satgasus cukup efektif, bahkan pernah berhasil mengungkap adanya kasus eksploitasi anak yang dilakukan oleh seorang ibu di kota Balikpapan. (*)