DKP PPU Antisipasi Anomali Iklim Tahun 2024 Demi Jaga Ketahanan Pangan

Focuskaltim.com, Penajam – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU), Mulyono, menyatakan perlunya langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi potensi anomali iklim yang dapat berdampak pada ketahanan pangan di wilayah tersebut pada tahun 2024.
Pernyataan ini mencerminkan keprihatinan DKP PPU terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi produksi pangan. Mulyono menjelaskan bahwa perubahan iklim dapat membawa dampak serius terhadap pola produksi pertanian dan ketahanan pangan.
“Kita perlu proaktif dalam menghadapi perubahan iklim yang mungkin terjadi pada tahun 2024. Banyak aspek yang harus diperhatikan, termasuk curah hujan, suhu udara, dan perubahan pola cuaca yang dapat memengaruhi hasil pertanian,” ujarnya.
Salah satu langkah konkret yang diambil oleh DKP PPU adalah memperkuat sistem pemantauan cuaca dan iklim di wilayah tersebut. Mulyono menegaskan pentingnya memiliki data yang akurat untuk memahami pola iklim dan memprediksi potensi ancaman terhadap produksi pangan.
“Dengan informasi yang akurat, kita dapat lebih cepat merespons dan mengambil tindakan yang diperlukan,” katanya.
Langkah lain yang ditekankan oleh DKP PPU adalah diversifikasi tanaman pangan. Mulyono mengatakan bahwa dengan menanam berbagai jenis tanaman pangan, wilayah tersebut dapat lebih tangguh terhadap fluktuasi iklim.
“Dengan diversifikasi tanaman, kita dapat mengurangi risiko kerugian total jika satu jenis tanaman mengalami penurunan hasil akibat perubahan iklim,” tambahnya.
Selain itu, DKP PPU juga berupaya memperkuat hubungan dengan petani lokal untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam menghadapi tantangan iklim. Program pelatihan, pendampingan teknis, dan penyediaan sumber daya yang lebih baik menjadi fokus DKP PPU untuk membangun ketahanan petani dalam menghadapi ancaman iklim.
“Kerja sama erat dengan petani sangat penting. Mereka adalah ujung tombak dalam menjaga ketahanan pangan. Dengan memahami kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi, kita dapat merancang solusi yang lebih efektif,” jelas Mulyono.
Dengan langkah-langkah proaktif ini, DKP PPU berharap dapat meminimalkan dampak anomali iklim terhadap ketahanan pangan. Mulyono menekankan pentingnya kesiapan dan kerja sama semua pihak untuk menjaga stabilitas pangan di tengah ketidakpastian kondisi iklim.
“Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Kita semua perlu berkontribusi untuk menjaga agar pangan tetap tersedia, terjangkau, dan berkualitas,” pungkasnya. (*)